
Foto: Pembuat kue kering. ©2014 Artikel Poster
Reporter: Deddy Santosa
Artikel Poster - Jelang Lebaran, Penjual Kue Kering di Aceh Laris Manis | Menyambut Idul Fitri 1435H/2014, tidak hanya dirayakan dengan membeli pakaian baru dan juga hati yang bersih. Akan tetapi perayaan hari kemenangan umat Muslim setelah berpuasa satu bulan juga disibukkan dengan menyediakan kue kering untuk menerima tamu. Karena selama Lebaran, umat Muslim saling berkunjung untuk bersilaturrahmi dan tentunya akan disuguhkan beraneka ragam kue kering.
Pasar Aceh, Banda Aceh misalnya, satu minggu menjelang Idul Fitri terlihat ramai pengunjung. Selain berbelanja pakaian, tidak sedikit juga kaum ibu-ibu menyerbu toko-toko dan tempat penjualan kue kering. Sehingga membuat penjual memperoleh keuntungan yang signifikan dibandingkan hari-hari biasa.
Pantauan Artikel Poster di seputar Pasar Aceh, tepatnya di jalan KH Ahmad Dahlan, pasar Kampung Baro dan sejumlah tempat lainnya seperti Peunayong, Banda Aceh tampak penjual kue kering untuk Lebaran. Berbagai macam jenis dijajakan dan banyak motif juga ditata rapi di atas rak, sehingga pembeli tinggal memilih kue kering manayang mereka inginkan.
Kue kering yang dijual di kawasan itu seperti potato stick, nastar bulan, nastar donat, lontong paris, black forest, brown peanut, seetrum, kue bawang, serta beragam jenis kue kacang-kacangan lainnya. Sehingga warga yang membutuhkannya tinggal langsung membeli sesuai dengan kocekyang dimiliki.
Azhar (22) seorang penjual kue di pasar Kampung Baro mengaku, setiap menjelang Lebaran, permintaan kue kering selalu meningkat dari hari-hari biasa. Rata-rata pembeli kue siap saji itu dibeli oleh ibu-ibu yang memiliki perkejaan yang sibuk, sehingga tidak sempat membuat sendiri.
"Biasanya makin dekat lebaran itu semakin ramai pembeli kue kering," kata Azhar, yang mulai menjajakan dagangannya sejak hari ke-20 puasa, Rabu (23/7).
Kue kering itu rata-rata sudah dipaketkan dengan harga jual bervariasi. Mulai harga Rp 30 ribu per-paket hingga Rp 40 ribu dan bila membeli dua paket akan diberi diskon dengan harga Rp 70 ribu dengan omset setiap harinya mencapai Rp 2 juta. "Malam takbiran itu, makin turun harganya, hingga 40 persen," tuturnya.
Adapun kue kering yang dijajakan para pedagang kue musiman ini, didapatkan dari sejumlah tempat, seperti Lhoknga dan Lamlhom, Aceh Besar, bahkan ada juga dipesan dari Sigli.
0 Response to "Jelang Lebaran, Penjual Kue Kering di Aceh Laris Manis"
Posting Komentar