
Foto: Khataman alquran. ©2012 Artikel Poster
Reporter: Hasan Setyabudi
Artikel Poster - Festival Dilah Jojor Meriahkan Malam Nuzulul Quran di Mataram | Peringatan malam Nuzulul Quran dilakukan dengan beragam cara di sejumlah daerah. Bagi warga Kota Mataram di Nusa Tenggara Barat (NTB), peristiwa turunnya ayat Alquran yang pertama kepada Nabi Muhammad SAW, akan dimeriahkan dengan suguhan festival bernama Dilah Jojor.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram NTB rencananya, menggelar festival yang menjadi tradisi tahunan setiap malam peringatan Nuzulul Quran di daerah itu tepat pada malam Nuzul Quran.
""Dilah" atau "dile" yang artinya lampu, sedangkan "jojor" adalah obor kecil. Sehingga "dilah jojor' adalah obor kecil hasil kreasi masyarakat yang terbuat dari batang bambu, minyak, dan kapas," kata Kepala Disbudpar Kota Mataram H Abdul Latif Najib di Mataram, seperti diberitakan Antara, Rabu (16/7).
Menurut dia, festival dilah jojor itu akan dilaksanakan pada malam tanggal 27 Ramadan. Sebab, pada tanggal itu bertempatan dengan tanggal 24 Juli 2014 pada malam hari.
"Sebab tradisi menyalakan dilah jojor dilakukan pada malam setiap malam ganjil 10 hari terakhir di bulan Ramadan," ujar Abdul Latif.
Untuk menyemarakkan kegiatan itu, pihaknya telah melakukan sosialisasi melalui lurah dan kepala lingkungan agar ikut berpartisipasi melestarikan tradisi budaya Kota Mataram itu. Dalam mendaftar sebagai peserta festival, dia juga tidak akan mempersulit. Karena calon peserta hanya cukup memberitahukan lokasi tempat yang akan menjadi tempat kegiatan.
"Sehingga pada malamnya tiba, tim penilai akan langsung ke lokasi yang telah dilaporkan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Abdul Latif mengungkapkan bila kriteria penilaian fokus pada jumlah dilah jojor yang dinyalakan, penataan dan partisipasi masyarakat. "Pemenang akan kami berikan dana stimulan yang bisa dimanfaatkan untuk persiapan pawai takbiran pada malam Hari Raya Idul Fitri," kata Abdul Latif.
Seperti diketahui, tradisi menyalakan dilah jojor sudah menjadi tradisi turun termurun di Kota Mataram, terutama pada kelurahan atau lingkungan yang berpenduduk asli. Tradisi tersebut bisanya dikenal dengan tradisi 'maleman'.
Meski demikian, di tengah era modernisasi seperti sekarang menyalakan dilah jojor pada`saat 'maleman' kerap kali diganti dengan lampu lilin atau lampu templek.
"Oleh karena itu, festival ini kami gagas agar warga lokal tetap mempertahankan dan melestarikan kekayaan budaya yang kita miliki," katanya.
0 Response to "Festival Dilah Jojor Meriahkan Malam Nuzulul Quran di Mataram"
Posting Komentar