Nenek Tewas di Semarang Dulu Pernah Dirampok, Rp 200 Juta Hilang | Artikel Poster

Nenek Tewas di Semarang Dulu Pernah Dirampok, Rp 200 Juta Hilang


Nenek Tewas di Semarang Dulu Pernah Dirampok, Rp 200 Juta Hilang



Foto: Nenek di Semarang tewas dengan luka di kepala. ©2014 Artikel Poster


Reporter: Suyatno





Artikel Poster - Nenek Tewas di Semarang Dulu Pernah Dirampok, Rp 200 Juta Hilang | Misteri pembunuhan nenek Ratnawati (86) warga Kentangan 76, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah sedikit demi sedikit mulai terungkap. Sertifikat rumah miliknya hilang ketika polisi sedang menyelidiki motif pembunuhan Ratnawati yang ditemukan tewas bersimbah darah di bawah meja makan rumahnya ini.





Hilangnya sertifikat tanah itu menjadi salah satu perbincangan di antara beberapa petugas penyidik Reserse Kriminal (Reskrim) Polrestabes Semarang selama melakukan identifikasi dan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan.





"Tidak ada perhiasan atau barang berharga yang hilang. Sampai sekarang belum ditemukan barang berharga yang hilang. Namun, sebuah sertifikat rumah raib atau hilang," ungkap beberapa petugas Reskrim Polrestabes Semarang Sabtu (27/12) kepada merdeka.com di TKP disela-sela penyidikan dan identifikasi.





Namun, hal itu dibantah oleh Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Soegiarto saat ditemui merdeka.com usai melakukan olah TKP, identifikasi dan penyidikan usai kejadian siang tadi.





"Tidak ada barang berharga yang hilang. Perhiasan pun tidak ada," paparnya saat keluar dari rumah korban meninggalkan TKP.





Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakasatreskrim Polrestabes Semarang AKP Sukiyono, bahwa tidak ada barang berharga yang hilang. "Petugas belum menemukan apa-apa yang menonjol. Termasuk tidak ada barang berharga yang hilang," jelasnya.





Sampai saat ini, petugas belum bisa memastikan apa yang menjadi motif tewasnya Ratnawati (86) nenek WNI keturunan china yang jasadnya ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB pagi tadi itu. Pada jasad korban ditemukan luka di kepala dan bekas jeratan di leher.





Usut punya usut, Nenek Ratnawati rupanya juga pernah menjadi korban perampokan. Namun kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 1998 yang lalu. Dalam peristiwa itu, korban kehilangan duit Rp 30 juta yang merupakan uang asuransi kematian sang suami.





Meski nyawanya selamat kala itu, Nenek Ratnawati juga kehilangan perhiasan setengah ember. Namun, hingga kini siapa pelaku perampokan dirumahnya tersebut juga belum terungkap oleh petugas kepolisian saat itu.





"Sudah dua kali ini. Beberapa tahun lalu. Setelah suami meninggal. Total kehilangan antara Rp 200 - Rp 250 juta terdiri dari setengah ember perhiasan dan uang asuransi kematian suami sekitar Rp. 30 juta," tegas Agustinus (54) keponakan korban, Sabtu (27/12) di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan.





Agustinus mengaku dirinya mendapatkan kabar bahwa bibinya Ratnawati tewas mengenaskan dari tetangga korban sekitar pukul 06.30 WIB dan langsung melaporkan kejadian itu dengan menelepon Kapolrestabes Semarang Kombes Djihartono.





Agustinus yang tinggal di Graha Candi Golf Kota Semarang, cukup jauh dari rumah korban nenek Ratnawati ini menyatakan jika sehari-hari korban tinggal sendirian di rumah kuno warisan keluarga tersebut.





"Sehari-hari paling kalau siang ada satu orang pembantu tukang cuci baju yang datang nyuci lalu agak siang pembantu itu pulang," ungkapnya.


0 Response to "Nenek Tewas di Semarang Dulu Pernah Dirampok, Rp 200 Juta Hilang"

Posting Komentar