
Foto: Ilustrasi Bentrokan. ©2014 Artikel Poster
Reporter: Heru Gustanto
Artikel Poster - Bupati Maluku Tengah: Kita Basudara, Jangan Bertikai Lagi | Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal menyerukan warga Desa Seith-Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Pulau Ambon, menghentikan pertikaian. Sudah lima korban tewas akibat pertikaian antardesa ini.
"Saya tadi (Jumat pagi) meninjau ke Seith dan Negeri Lima, selanjutnya mengingatkan masyarakat desa bertetangga agar jangan lagi bertikai karena kenyataan hanya mengakibatkan korban di kedua belah pihak," kata Abua, Jumat (1/8).
Apalagi, warga dua desa bertetangga adalah pemeluk agama Islam yang baru merayakan Idul Fitri 1435 Hijriah. Seharusnya silaturahim harus terjalin harmonis.
Saat ini pemerintah berkoordinasi dengan Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease untuk memfasilitasi pertemuan perangkat desa, pimpinan agama maupun tokoh masyarakat Seith dan Negeri Lima agar menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Pastinya tidak mengabaikan proses hukum terhadap oknum masyarakat yang memprovokasi, mendalangi dan terlibat pertikaian yang telah menyebabkan korban dari kedua belah pihak," tegasnya.
Dia menyesalkan terjadinya pertikaian dua desa bertetangga yang sebenarnya memiliki jalinan persaudaraan.
"Cerminkanlah hidup orang 'basudara' yang diwariskan para leluhur agar tidak mudah terprovokasi, apalagi hingga terjadi pertikaian karena pada akhirnya masyarakat mengalami korban," kata Bupati.
Pertikaian ini dipicu pemukulan terhadap warga Seith yang diduga dilakukan warga Negeri Lima pada 28 Juli 2014.
Ketegangan ini sebenarnya telah diselesaikan secara kekeluargaan, baik oleh perangkat desa, tokoh masyarakat maupun agama. Namun, pertikaian tidak terelakan saat saling menyerang pada Kamis (31/7) petang, sekitar pukul 15.45 WIT.
Korban dari desa Negeri Lima yang terluka adalah Muhamad Azis Heluth (39) dan Yulin Uweng (24), sedangkan yang meninggal yakni Hi. Muhamad Seli , Kaimudin Soulisa dan Yulit Suneth.
Desa Seith yang terluka sebanyak empat orang yakni Benyamin Mahu (45), Walid Moni, Damra Nukuhehe dan Harli Hataul, sedangkan yang meninggal adalah Said Mony (38).
Pertikaian ini juga mengakibatkan personel Brimob Polda Maluku yakni Bripda Marselino Hetharion terluka di bagian kepala karena terkena lemparan batu.
Marselino dan Benyamin Mahu dirujuk ke rumah sakit Bhayangkari di kawasan Tantui, kecamatan Sirimau, kota Ambon pada Minggu(31/7 malam.
Pertikaian ini satu warga Seith yakni Muhammad Nur Nukuhehe (37) diamankan dengan barang bukti satu pucuk senjata airsoft gun, satu buah parang dan satu jimat terbungkus kain putih.
Data yang dihimpun dari Polsek Leihitu menyebutkan telah ditempatkan dua satuan setingkat peleton (SST) Brimob serta masing-masing satu SST Sabhara Polda Maluku, Sabhara Polres pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease serta Yonif 731/Kabaressy siaga di daerah perbatasan dua desa bertetangga tersebut.
0 Response to "Bupati Maluku Tengah: Kita Basudara, Jangan Bertikai Lagi"
Posting Komentar