Peneliti CSIS: Aneh, DPR Panggil RRI Karena Quick Count | Artikel Poster

Peneliti CSIS: Aneh, DPR Panggil RRI Karena Quick Count


Peneliti CSIS: Aneh, DPR Panggil RRI Karena Quick Count


Foto: Philips Vermonte. Artikel Poster

Reporter: Angga Silalahi


Artikel Poster - Peneliti CSIS: Aneh, DPR Panggil RRI Karena Quick Count | Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) Phillips J Vermonte mempertanyakan pemanggilan pihak Radio Republik Indonesia (RRI) oleh Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Karena pemanggilan ini terkait hitung cepat pemilihan umum presiden yang dilakukan RRI. Sebab sebelumnya Komisi I DPR RI tidak pernah mempermasalahkan penghitungan cepat.


"Di Pileg (Pemilu Legislatif) enggak dipermasalahkan, tapi ini baru di Pilpres sekarang dia dipermasalahkan, itu jadi aneh," katanya di Hotel Artotel, Jakarta Pusat, Selasa (15/7).


Dia menilai, RRI sudah menunjukkan sebagai lembaga kredibel yang melakukan hitung cepat pada pemilihan umum. Buktinya pada pemilihan umum legislatif 2014, hasil hitung cepat RRI paling dekat dengan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).


"RRI saya kira paling precise (tepat) waktu pileg. Dia membuktikan sebagai lembaga kredibel," ungkap Philips.


Sebelumnya, Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik RRI Niken Rosalita Widiastuti sebelumnya mengatakan, hitung cepat oleh RRI bukan kali pertama dilakukan pada Pemilu Presiden 9 Juli lalu. Menurut dia, RRI telah menyelenggarakan quick count sejak Pemilu 2009.


Dia menambahkan, hitung cepat tersebut dilaksanakan oleh Pusat Penelitian, Pengembangan, Pendidikan, dan Latihan (Puslitbangdiklat) RRI. Tujuannya, kata Niken, untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat atas hasil pemilu.

Related Posts :

0 Response to "Peneliti CSIS: Aneh, DPR Panggil RRI Karena Quick Count"

Posting Komentar