Foto: Penyandang disabilitas di open house SBY. ©2014 Artikel Poster
Reporter: Deddy Santosa
Artikel Poster - Gagal Bertemu SBY, Penyandang Disabilitas Diberi Rp 300 Ribu | Masyarakat penyandang disabilitas tak dapat bertemu dan bersalaman dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menghadiri open house di Istana Negara. Open house kali ini adalah yang terakhir bagi SBY sebelum masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober mendatang.
Staf Khusus Presiden Bidang Publikasi dan Dokumentasi Ahmad Yani Basuki menjelaskan jika semua penyandang disabilitas bersalaman dengan SBY, maka open house akan selesai dalam waktu yang lama. Aturan itu diterapkan untuk mempertimbangkan keterbatasan yang dimiliki warga penyandang disabilitas sendiri.
"Kalau semua diterima (salaman dengan SBY) pulangnya bisa malam, kasihan mereka jalannya sudah tertatih-tatih, kasihan naik tangga. Mereka juga menerima kita kasih pesan-pesan dari bapak presiden lewat tugas kepada stafnya," kata Yani di kantor Sekretariat Negara (Setneg) Jakarta, Senin (28/7).
Menurutnya para penyandang disabilitas tersebut memahami kesulitan panitia. Pasalnya pernah kejadian ada yang pingsan akibat kecapekan.
"Mereka sangat memahami ini menjadi yang terbaik. Pengalaman dulu ada yang pingsan karena kecapekan," terang dia.
Menurutnya penyandang disabilitas yang dapat bertemu SBY hanya dari perwakilan saja. Jika ada yang memaksa maka akan difasilitasi.
"Nanti perwakilan 10 orang dari mereka. Jika ada yang sangat ingin bertemu akan kami fasilitasi, diselipkan di antara tamu tidak difabel," ujar dia.
Selain itu, warga penyandang disabilitas yang tak menjadi perwakilan diperkenankan langsung pulang. Mereka diberi makanan ringan dan uang sejumlah 300 ribu rupiah.
"Boleh pulang yang tak menjadi wakil. Itu (uang 300 ribu rupiah) untuk mengapresiasi saja tapi yang di sebelah sana (tamu tidak difabel) tidak," pungkas dia.
0 Response to "Gagal Bertemu SBY, Penyandang Disabilitas Diberi Rp 300 Ribu"
Posting Komentar