DKPP: Apa Maksud SBY Telepon Ketua KPU, Orang Bisa Salah Tafsir | Artikel Poster

DKPP: Apa Maksud SBY Telepon Ketua KPU, Orang Bisa Salah Tafsir


DKPP: Apa Maksud SBY Telepon Ketua KPU, Orang Bisa Salah Tafsir


Foto: Jimly Asshiddiqie dan Presiden SBY. ©2013 Artikel Poster

Reporter: Rendy Saputra


Artikel Poster - DKPP: Apa Maksud SBY Telepon Ketua KPU, Orang Bisa Salah Tafsir | Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidiqie menyayangkan tindakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menghubungi Ketua KPU Husni Kamil Manik. Menurut Jimly, hal tersebut dapat menimbulkan persepsi yang tidak baik terhadap penyelenggara pemilu.


"Itu maksudnya apa? Bisa menimbulkan salah tafsir orang," kata Jimly di kantornya, Jakarta, Selasa (15/7).


Lebih lanjut, Jimly mengingatkan KPU secara kelembagaan untuk lebih berhati-hati. "Saya mengingatkan Ketua KPU agar berhati-hati. Ini dua kelompok (capres) yang sangat kuat. Ini soal etika pula, jadi imparsial," tegasnya.


Oleh karena itu, lanjut Jimly, bila ada anggapan dari publik ada intervensi atau kepentingan terhadap penyelenggara pemilu merupakan hal yang wajar. Sebab, selain kapasitasnya sebagai presiden, SBY juga menyandang sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang merupakan salah satu peserta pemilu.


"Wajar, isi substansi tidak intervensi. Tetapi orang bisa memberi kesan akrab. Untuk apa telepon dan dimasukkan ke Youtube. Sekali lagi etika bukan hanya substansi, tapi citra," terang Jimly.


"Maka KPU harus indipenden dan kelihatan independennya. Maka hal-hal yang bisa menimbulkan dugaan harus dicegah dan dihindari," tandasnya.


Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghubungi Ketua KPU Husni Kamil Manik pada Jumat (11/7) pekan lalu. SBY meminta KPU agar lebih proaktif terhadap kedua pasangan calon untuk turut serta dalam penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Percakapan SBY telepon KPU tersebut juga diunggah dalam video Youtube.

Related Posts :

0 Response to "DKPP: Apa Maksud SBY Telepon Ketua KPU, Orang Bisa Salah Tafsir"

Posting Komentar