Allah Pernah Tegur Rasul Karena Abaikan Lelaki Tua dan Tuna Netra | Artikel Poster

Allah Pernah Tegur Rasul Karena Abaikan Lelaki Tua dan Tuna Netra


Allah Pernah Tegur Rasul Karena Abaikan Lelaki Tua dan Tuna Netra


Foto: Kaligrafi Nabi Muhammad 2. ©2.bp.blogspot.com




Artikel Poster - Allah Pernah Tegur Rasul Karena Abaikan Lelaki Tua dan Tuna Netra | Raslullah SAW pernah ditegur oleh Allah SWT karena mengabaikan seorang lelaki tua renta yang meminta diberikan ajaran Islam. Teguran itu terjadi saat Rasulullah SAW sedang memberikan ajaran Islam kepada kaum Quraisy di Masjidil Haram.





Suatu hari, Rasulullah SAW bertemu dengan tiga orang kaum Quraisy di Masjidil Haram. Mereka adalah Utbah bin Rabi'ah, Abu Jahal bin Hisyam, Abbas bin Abdil Muttalib, Ubay bin Khalaf, dan Umayyah bin Khalaf. Pertemuan itu dimanfaatkan Rasulullah SAW untuk memberikan siar agamanya.





Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang dianut pula oleh Ibrahim, leluhur kaum Quraisy. Selain itu Rasulullah SAW memberikan penjelasan jika Islam merupakan keyakinan lebih baik ketimbang agama kepercayaan nenek moyang mereka.





Saat sedang menerangkan ajaran Islam, datanglah pria tua renta Bin Ummi Maktum yang meminta Rasulullah SAW untuk menjelaskan ulang kepadanya mengenai ajaran Islam. Bin Ummi Maktum merupakan salah satu kaum Quraisy yang telah masuk Islam.





Bin Ummi Maktum yang tuna netra membuatnya tak mengetahui Rasulullah SAW sedang berdakwah kepada para pembesar Quraisy itu. Ia juga tidak sadar bahwa pertanyaannya itu menyela dan mengganggu pembicaraan Rasulullah SAW.





Mendengar dan melihat keadaan Bin Ummi Maktum, Rasulullah SAW tetap meladeni Bin Ummi Maktum dengan mengajaknya berdiskusi bersama ketiga kaum Quraisy.





Namun ditengah-tengah diskusi, Rasulullah SAW merasa terganggu dengan pertanyaan berkali-kali dari Bin Ummi Maktum. Pertanyaan berulang Bin Ummi Maktum menyebabkan pembicaraan Rasulullah SAW dengan para pemuka Quraisy jadi tersendat.





Merasa terganggu, maka masamlah wajah Rasulullah SAW. Karena marah, Rasulullah SAW berpaling dan tidak menghiraukan Bin Ummi Maktum. Melihat perangai Rasulullah SAW saat itu, ketiga pemuka Quraisy itu pun menolak ajakan Islam Rasulullah SAW.





Tergerak oleh keinginan untuk melindungi umatnya, di sini Rasulullah SAW ditegur oleh Allah SWT, yang mengajarkannya untuk tidak pernah memalingkan muka dari manusia seberat apa pun kondisi yang dihadapi orang tersebut.





Allah SWT kemudian menurunkan ayat yang menggambarkan bagaimana Rasulullah SAW lebih mementingkan dakwah kepada para pemuka Quraisy dan mengabaikan Bin Ummi Maktum. Padahal ketiga kaum Quraisy itu menolak untuk memeluk agama Islam. Lalu Allah padahal ia bersungguh-sungguh ingin mencari pengetahuan dan petunjuk tentang Islam dari Rasulullah SAW secara langsung.





"Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling, karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum). Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?,"(Abasa [80]: 1-15)





"Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy), maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya, padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang dia takut (kepada Allah), engkau (Muhammad) malah mengabaikannya."





"Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan, maka barangsiapa menghendaki, tentulah dia akan memperhatikannya, di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah), yang ditinggikan (dan) disucikan, di tangan para utusan (malaikat)."





Sejak peristiwa itu Rasulullah SAW selalu berdoa. "Ya Allah, kami memohon kepada-Mu untuk menganugerahi kami kesalehan, kemuliaan, kekayaan (spiritual), dan kecintaan kepada orang miskin,"





Peristiwa di atas juga menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia dengan kecenderungannya yang manusiawi pula. Nabi Muhammad SAW adalah panutan bagi kaum muslim karena keagungan perilakunya. Namun Al-Quran juga telah menegaskan dan menanamkan dalam kesadaran kaum muslim, bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang sama seperti halnya mereka dalam kemanusiaannya.


0 Response to "Allah Pernah Tegur Rasul Karena Abaikan Lelaki Tua dan Tuna Netra"

Posting Komentar