
Foto: Terminal Bus Kampung Rambutan. ©2012 Artikel Poster
Reporter: Heru Gustanto
Artikel Poster - Aksi 'Taksi Gelap' Raup Untung di Terminal Kampung Rambutan | Ada saja cara orang meraup untung di momen Lebaran ini. Terutama bagi mereka yang mencari rezeki di terminal bus. Salah satunya dengan menawarkan 'taksi gelap' kepada pemudik.
Seperti yang terjadi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu (2/8). Mobil jenis mini bus berplat hitam itu berjejer rapi siap mengangkut para penumpang sampai tujuan. Nama 'taksi gelap' ini mungkin dilatarbelakangi plat nomor polisi mereka yang berwarna hitam yang artinya mobil pribadi. Sedangkan taksi resmi, mereka berplat nomor berwarna kuning.
Harga yang ditawarkan mereka pun bervariasi, tergantung tujuan dan jumlah para penumpang. Salah satu contoh, harga dari Terminal Kampung Rambutan sampai Depok, Jawa barat, ditawarkan dengan nominal di atas seratus ribu.
"Sampai Depok 150 ribu," ujar seorang supir 'taksi gelap' kepada merdeka.com, Sabtu (2/8).
Selain itu, cara mereka mencari penumpang pun tampak mudah. Dengan memegang kunci mobil, mereka langsung menawarkan para pemudik yang baru turun dari bus.
Banyaknya 'taksi gelap' tampaknya dibiarkan oleh pihak Dinas Perhubungan yang bertugas di terminal. Padahal, menjamurnya taksi tak resmi itu dapat mengurangi pendapatan para angkutan umum resmi lainnya.
Menanggapi hal itu, Komandan Regu 1 terminal Kampung Rambutan, Sugiyono mengaku sering melarang para 'taksi gelap' tersebut. Sayangnya, larangan itu memang tak ada kelanjutannya.
"Dishub tentu melarang 'taksi gelap' ini. Cuma selama ini larang saja dulu. Sampai saat ini belum, ada sanksi," kata Sugiyono.
Kendati demikian, Sugiyono akui terdapat kesulitan untuk mengusir para 'taksi gelap' tersebut. Sebab, pihaknya sulit membedakan mobil penjemput keluarga dan taksi tak resmi itu.
"Kami juga kesulitan, karena kan susah membedakannya. Mana yang dari keluarga dan mana yang bukan," terangnya.
0 Response to "Aksi 'Taksi Gelap' Raup Untung di Terminal Kampung Rambutan"
Posting Komentar