
Foto: Ical berkunjung ke kediaman Megawati. ©2014 Artikel Poster
Reporter: Hasan Setyabudi
Artikel Poster - PDIP Solo Ajak Warga Tolak Serangan Fajar | Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy), meminta kepada masyarakat Solo untuk menolak politik uang atau serangan fajar dalam bentuk apapun menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang. Rudy mengatakan, hal tersebut perlu dilakukan untuk menjaga kondusifitas Kota Solo.
"Kalau ada yang menawari uang atau sembako jangan diterima. Kalau ada temuan money politics dan intimidasi laporkan saja, biar jadi perkara," ujar Rudy kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (4/7).
Jika ada temuan adanya politik uang, pihaknya meminta untuk segera melaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Tidak hanya mengimbau, pihaknya juga mengerahkan ribuan Satgas anti politik uang mulai H-3 hingga H+3 Pilpres.
Menurut pria yang menjabat wali kota Solo tersebut, pihaknya akan menerjunkan sebanyak 3.500 Satgas serta 14.000 kader juang dan penggerak pemilih partai akan disiagakan selama 24 jam. Mereka akan keliling dan mengamankan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Ribuan Satgas tersebut mulai Jumat malam dikumpulkan untuk kemudian melakukan apel siaga pada Sabtu (5/7) malam. Apel siaga tersebut juga melibatkan GP Anshor serta perwakilan partai pendukung Jokowi-JK.
"Mereka akan kami siagakan secara bergiliran setiap hari dari sebelum hingga usai pelaksanaan Pilpres mendatang. Mereka untuk mengantisipasi adanya provokasi, money politics, serta memberikan rasa aman," jelasnya.
Rudy menegaskan, siapapun yang menang dan mendapat suara terbanyak dalam pilpres nanti, harus ditaati. Sehingga masyarakat harus siap menang dan siap menerima kekalahan. Sebab, lanjutnya, presiden dipilih oleh rakyat.
"Saya mengajak masyarakat Solo untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pilpres mendatang, jangan ada yang golput, ini untuk menentukan nasib bangsa 5 tahun ke depan," pungkasnya
0 Response to "PDIP Solo Ajak Warga Tolak Serangan Fajar"
Posting Komentar