Iklan Jokowi Dinilai Provokatif, Tim Prabowo Lapor Bawaslu Jabar

Reporter: Billy Nurkholis

Artikel Poster - Iklan Jokowi Dinilai Provokatif, Tim Prabowo Lapor Bawaslu Jabar | Iklan yang memuat dugaan adanya kampanye hitam terhadap kubu pasangan Prabowo-Hatta dilaporkan ke Bawaslu Jabar. Iklan di harian umum Pikiran Rakyat (PR) edisi 1 Juli 2014 ini dianggap provokasi karena menyudutkan salah satu kubu dengan segala kekurangannya.

Sekretaris tim pemenangan Prabowo-Hatta wilayah Jabar Ferry Juliantono beserta tim membawa barang bukti berupa koran PR edisi tersebut ke Bawaslu Jabar di Jalan Turangga Bandung.

"Ini adalah kategori yang berlawanan yang tidak sepatutnya dijadikan materi untuk iklan, apalagi oleh media yang kita anggap milik rakyat Jabar. Hari ini kita Timses Prabowo-Hatta di Jabar akan menyampaikan keberatan kami ke Bawaslu," kata Ferry, Rabu (2/7).

Pantauan Artikel Poster, iklan itu terbagi dalam dua sisi dengan judul mengapa harus Jokowi? Jokowi dengan baju kotak-kotak menampilkan segala prestasinya.

Sedangkan capres lain yang dimaksud Prabowo hanya menampilkan sisi kelam. Misalnya Jokowi dianggap pemimpin yang merakyat, calon lain berjarak dengan rakyat.

Kedua Jokowi koalisi secara selektif, yang lain dikelilingi orang bermasalah. Selanjutnya, Jokowi memiliki rekam jejak cemerlang, calon lain dihantui masa lalu kelam.

Alasan itulah timses Prabowo-Hatta di Jabar keberatan dengan muatan materi iklan yang beroplah puluhan ribu tersebut.

"Ini kita anggap sebagai iklan hitam. Ini merupakan pelanggaran pemilu. Kubu Jokowi menganggap diri lebih hebat dari kompetitor ini kurang patut dilakukan apalagi ini suasana Ramadan. Jadi ini jelas memancing, karena koran ini dibaca ratusan ribu masyarakat Jawa Barat," tandasnya.

Dengan keberadaan iklan ini menurut dia bukan hanya Prabowo yang disudutkan karena menyebut orang bermasalah yang ada di sekelilingnya.

"Di sekeliling Jokowi ada yang salah kami tidak menggeneralisasikan. Tuduhan ini bukan semata kepada Prabowo-Hatta tapi menuduh kami semua pendukung sama," jelasnya.