
Foto: Ilustrasi daging murah. ©2013 Artikel Poster
Reporter: Chandra Wicaksana
Artikel Poster - Di Solo Marak Daging Sapi Gelonggongan, Warga Diminta Hati-Hati | Maraknya peredaran daging gelonggongan akhir-akhir ini membuat pemerintah kota (pemkot) Solo prihatin. Terakhir, saat dilakukan sidak (inspeksi mendadak), Kamis (17/7), Dinas Pertanian (Dispertan) menemukan 329,1 daging sapi gelonggongan dijual bebas di sejumlah pasar tradisional dan kios daging.
Sebagai langkah antisipatif, Dispertan Kota Solo mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat membeli daging yang akan dikonsumsi tersebut.
Kepala Dispertan Solo, Weny Ekayanti, mengatakan daging sapi gelonggongan yang dibeli masyarakat selain merugikan konsumen secara ekonomi, juga sangat berbahaya. Sebab, dia melanjutkan, daging mengandung banyak bakteri yang bisa membahayakan kesehatan.
"Daging sapi gelonggongan mengandung bakteri lebih banyak dibanding daging sapi biasa, kadar airnya juga lebih banyak atau sekitar 30 persen, sehingga proses pembusukannya lebih cepat. Dalam proses pembusukan itulah bakteri berkembang lebih cepat dan banyak," ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Verteriner, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah, Saiful Latief, mengatakan masyarakat harus lebih jeli dalam melakukan pembelian daging. Yakni dengan mengenal dan mengetahui ciri-ciri daging gelonggongan. Menurut dia ada 4 ciri yang mudah dipahami masyarakat.
"Daging gelonggongan warnanya lebih pucat dari daging normal, kalau dicium baunya anyir karena mengandung banyak air yang tercampur darah. Harganya juga lebih murah dari harga normal. Terakhir penjualannya tidak digantung, melainkan diletakkan begitu saja," ujar Weny.
0 Response to "Di Solo Marak Daging Sapi Gelonggongan, Warga Diminta Hati-Hati"
Posting Komentar