Aliansi Perempuan Solo Berdua Untuk Pemilu Damai

Reporter: Rifki Wibisono

Artikel Poster - Aliansi Perempuan Solo Berdua Untuk Pemilu Damai | Puluhan perempuan berpakaian serba hitam berdiri di Plasa Sriwedari, Minggu (6/7). Mereka membentuk lingkaran dengan kedua tangan yang bergandengan satu sama lain.

Kemudian mereka yang tergabung dalam Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Solo tersebut menundukkan kepala beberapa menit. Dipandu salah seorang peserta, mereka bersama-sama memanjatkan doa agar pemilu presiden 9 Juli mendatang berlangsung damai.

Ketua WKRI Nunung Purwanti, mengatakan mereka berkumpul dari berbagai organisasi, agama, dan partai politik. Mereka bergabung dalam aliansi perempuan Solo untuk pilpres damai.

"Doa ini didasari keprihatinan bahwa cara-cara kampanye yang di praktekkan tim sukses kedua pasangan calon sudah tidak sehat. Mereka begitu gampang menilai dan menistakan lawan politiknya," katanya.

Menurut Nunung, cara-cara kampanye yang dilakukan tim sukses sudah menggunakan isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) dan fitnah. Hal itu bisa mendorong terjadi konflik dan kekerasan di masyarakat.

"Kampanye pilpres kali ini seperti perang dan bukan kompetisi. Jika kompetisi pasti ada yang menang dan ada yang kalah dan hal itu biasa. Tapi dengan kerasnya pertarungan saat kampanye, saya khawatir bisa terjadi kekacauan jika calon presiden yang didukung kalah," ucapnya.

Nunung menerangkan, aliansi perempuan terdiri dari berbagai kelompok seperti Spekham (solidaritas perempuan untuk kemanusiaan dan hak asasi manusia), Wanita Katolik, dan Asppuk (asosiasi pendamping perempuan usaha kecil).

"Kami berkumpul dan berdoa bersama untuk saling menguatkan. Semoga pelaksanaan pilpres berjalan damai dan setelahnya tidak ada gesekan di masyarakat," pungkasnya.