Mahfud: Prabowo Tak Mendirikan Negara Islam, Tapi Negara Muslim | Artikel Poster

Mahfud: Prabowo Tak Mendirikan Negara Islam, Tapi Negara Muslim


Mahfud: Prabowo Tak Mendirikan Negara Islam, Tapi Negara Muslim



Foto: Deklarasi Prabowo-Hatta. ©2014 Artikel Poster


Reporter: Benny Wijaya





Artikel Poster - Mahfud: Prabowo Tak Mendirikan Negara Islam, Tapi Negara Muslim | Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD menyatakan jika capres dan cawapres nomor urut satu ini menang di Pilpres 9 Juli mendatang, tidak akan membangun Negara Islam, melainkan negeri kaum muslim.





Sebab menurut dia, agama Islam yang paling cocok di Indonesia adalah Islam Ahlussunah wal Jamaah, Islam yang menghargai Bhineka Tunggal Ika.





Hal ini disampaikan Mahfud di Surabaya, Jawa Timur saat akan bertolak ke Trenggalek menghadiri Istighosah Akbar menyambut bulan suci Ramadan dan deklarasi Trenggalek untuk Indonesia Satu, yang digelar hari ini, Sabtu (28/6) di Lapangan Karangan, Desa Karangan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek.





Di acara tersebut, selain Mahfud yang menjadi jurkam-nya, hadir juga Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional, KH Masduki Baidlowi yang juga Wasekjen PBNU.





"Kalau kita ingin Indonesia lebih baik, hidup lebih bermartabat, pilihlah pemimpin yang benar sesuai dicita-citakan bangsa ini. Pilpres ini adalah memilih pemimpin atau figur, bukan memilih partai. Kalau di Pileg kemarin memilih PKB atau PDIP, tidak ada salahnya memilih Prabowo-Hatta di pilpres kalau memang dirasa lebih baik. Istikharah dulu silakan, semoga diberi petunjuk," ucap Mahfud.





Mahfud juga mengatakan, massa yang hadir di Trenggalek itu, datang tanpa dibiayai siapapun. Kampanye tersebut merupakan bentuk kesadaran individu untuk memperbaiki nasib bangsa ini.





"Tidak ada dana kampanye besar untuk daerah-daerah. Semua kita lakukan dengan gotong royong dari rakyat. Pilihannya mengapa Prabowo? Sebab kita ingin memiliki pemimpin berani dan tegas terhadap gertakan kepentingan asing, serta memiliki tekad untuk membuktikan janji-janjinya menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan," ungkap mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.





Jika Prabowo-Hatta terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, Mahfud menegaskan, Prabowo akan membangun negeri kaum Muslimin. "Sebab Islam yang paling cocok di Indonesia adalah Ahlussunah wal Jamaah, Islam menghargai Bhineka Tunggal Ika."





"Jadi sangat tidak benar, kalau ada isu yang disampaikan Alwi Shihab (tim Jokowi-JK), orang-orang muslim tidak akan baca Salawat lagi jika Prabowo menang. Saya jamin kalau Prabowo-Hatta menang, Salawat akan terus berkumandang dari Istana Negara," tegasnya berjanji.





Kalau Prabowo menang, masih kata dia, pembangunan rumah ibadah akan tetap diatur sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. "Kami juga tidak akan mencoret kolom agama di KTP. Identitas itu harus tetap ada, bukan diskriminatif, tapi administratif," sambungnya.





Mahfud juga menepis isu kalau kekayaan alam akan dikuasai negara seluruhnya untuk kepentingan pribadi dan golongan. Dia menegaskan, maksud dikuasai negara adalah mengatur kekayaan alam itu untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat banyak.





"Saya juga ingin sampaikan bahwa setelah pemangku Ponpes Lirboyo Kediri, yaitu Kiai Idris Marzuki wafat, fatwa memilih Prabowo-Hatta tetap ada dan tidak dicabut. Pilih pemimpin yang memerjuangkan Merah Putih, merah berarti berani dan tegas dalam sikap, putih adalah siap memberantas korupsi," terang Ketua Umum Presidium KAHMI itu.





Sementara itu, Ketua Deklarasi Trenggalek Untuk Indonesia Satu, Muhammad Nur Arifin yang berada di Surabaya untuk menjemput Mahfud, mengatakan kepemimpinan Prabowo-Hatta sangat diharapkan.





"Di Trenggalek, kaya sumber daya alam. Dan hanya Prabowo-Hatta yang memiliki visi dan misi jelas terkait pengelolaan sumber daya alam di sana. Di Trenggalek ada tambang emas, uranium hingga tembaga. Kekayaan itu harus dipergunakan untuk kemakmuran rakyat," papar dia.





Menurutnya, memilih Prabowo-Hatta di Pilpres 9 Juli nanti, adalah keputusan tepat. "Prabowo-Hatta didukung ulama-ulama sepuh, yang tentu saja melalui proses Istikharah. Kami warga Trenggalek sangat mentaati fatwa para kiai sepuh," pungkasnya.


Related Posts :

0 Response to "Mahfud: Prabowo Tak Mendirikan Negara Islam, Tapi Negara Muslim"

Posting Komentar