Debat Capres Ketiga, Jokowi Akan Ofensif, Prabowo Defensif | Artikel Poster

Debat Capres Ketiga, Jokowi Akan Ofensif, Prabowo Defensif


Debat Capres Ketiga, Jokowi Akan Ofensif, Prabowo Defensif



Foto: Debat Capres jilid II. ©2014 Artikel Poster


Reporter: Deddy Santosa





Artikel Poster - Debat Capres Ketiga, Jokowi Akan Ofensif, Prabowo Defensif | Calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo akan kembali berhadapan dalam debat yang akan digelar oleh Komisi Penyelenggara Pemilu (KPU). Meski sudah kali ketiga mereka bertemu, namun secara karakter akan tetap pada strategi-strategi sebelumnya.





Pakar Komunikasi Universitas Brawijaya, Muwafik Shaleh menilai, Prabowo biasa dengan spontanitas dan defensif, sementara Jokowi dengan pertanyaan-pertanyaan ofensif.





"Konstruksi pesan yang dibangun oleh Prabowo terkesan apa adanya, dalam pengertian bahwa dibangun dalam sebuah semangat. Konstruksi pesannya di situ, dan cenderung defensif. Pesan-pesan yang disusun cenderung defensif," kata Muwafik Shaleh dalam bedah buku Membangun Karakter Berhati Nurani, di ABM Malangkucecwara, Malang, Sabtu (21/6).





"Sementara Jokowi, konstruksi pesan yang dibangun cenderung ofensif. Tampak sekali misalkan bagaimana pada debat pertama, secara ofensif menyerang pihak Prabowo," sambungnya.





Muwafik menmbahkan, sikap ofensif yang dibangun Jokowi untuk kepentingan mencitrakan diri, kemudian menaikkan tingkat elektabilitasnya dengan merendahkan lawan debat. Hal itu terhitung wajar dan masih manusiawi sekali.





Pertanyaan-pertanyaan Jokowi yang ofensif, dalam bahasa komunikasi menurut Muwafik kurang baik. Dicontohkan dalam menghadirkan singkatan. Karena singkatan bisa berubah tergantung bagaimana konteksnya.





Contoh beberapa tahun lalu jalur masuk perguruan tinggi namanya PMDK, tahun berikutnya berubah PSD, tahun berikutnya menjadi undangan. Artinya singkatan itu adalah sesuatu yang sangat cepat berubah dalam struktur bahasa.





"Kalau ditarik ke perdebatan tidak etis. Akhirnya disengaja kan, buktinya dia nggak tahu itu, ditanya itu nggak tahu singkatannya," katanya.





"Sementara sikap defensifnya Prabowo saya melihatnya dia tahu diri, karena selama ini dia selalu ditembak dari sisi itu (HAM). Kayaknya mau tidak mau dia defensif," katannya.





Muwafik memprediksi, perdebatan ketiga kemungkinan juga tidak akan berubah, apalagi bertema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional. Prabowo dalam materi mungkin lebih menguasai karena basisnya adalah mantan tentara.


0 Response to "Debat Capres Ketiga, Jokowi Akan Ofensif, Prabowo Defensif"

Posting Komentar